Aku Ingin Buat Rumah Untuk Istri Dan Anakku

Warsito,sebagai seorang kepala rumah tangga tentunya mengaharapkan bisa mencukupi sandang pangan lan papan (pakaian,makan,dan rumah) itulah filsafat jawa. Ya.... karena itu adalah tanggung jawab yang sudah di embanya.

Pertama menikah ngak punya simpanan  adanya cuma kambing 5 ekor. Karena memang saat itu usia juga sudah banyakm orang jawa bilang "sudah wayahe ngedu". Bismillah perjuangan mencari pendamping hidup dimulai, berbekal ijin dari ortu tanpa ada surat resmi, tugas segera dilaksanakan.

Gagal.
Pertama kali gagal itu saat menyampaikan hasrat untuk menikahi seorang gadis yang manis, orang bilang begitu, dengan perasaan gemuruh seperti berada di tebing pantai yang dihamtam ombak besar, memberanikan diri. Assalamu alaikum ,, apakah adik mau menjadi istriku? Penuturan yang polos dari pemuda kampung yang kuper. Sebenarnya diri ini itu menurut orang-orang itu masih bocah bau kencur,  la iya... wong badanya kecil, wajah mbocahi, tinggi ...sedang. kulit sawo matang tapi agak kematangan sedikit (hitam gitu aja kok berbelit-belit panjelasanya). Dengan penuh hati berdebar menanti jawabanya, aku tundukkan mukaku karena malu... dan..... jlegggeeerrrr. Aku ditolak. Dia udah ada calon... istirjak. Ya. Udah .. ngak pa pa. Berarti belum jodoh ku.

Gagal ke dua.
Nah kalau yang ini hampir dapet dan kena, tapi sayangnya ,ibunya lebih berat pada pilihanya, sehingga gadis itu menangis memberitahukan padaku, kalau ibunya menyuruh menikah dengan jejaka pilihan ibunya ,ya tetanganya sendiri. Istirjak lagi.

Gagal ke tiga.
Yang ini sebenarnya nekat -nekatan aja karena udah akrab sama gadia tersebut, bertanya dan menyampaikan hasrat menyunting anaknya. Jawaban bapaknya. Baik.... saya terima niat mu nak tapi bapak mau bertanya  dulu pada anakku. Dan tunggu seminggu nanti tak kabari hasilya.
Seminggu dalam penantian itum sangat lama sekali. Entahlah ..tiba-tiba ibuku kok ngak suka sama gadis tersebut. Seminggu berlalu ngak ada jawaban, dan sampai saat ini ngak ada jawaban,  malah gadis tersebut udah menikah dengan pilihanya. Ya.. istirjak lagi. Belum jodohku.

Diterima.
Diam-diam saya melakukan sholat istikhoroh memohon minta pilihan. Dan setelah 3 hari berturut-turut, akhirnya kaki ini melangkah menuju rumah si gadis tersebut, dengan hati berdebar, langsung menyampaikan hasrat hati ini. Di luar dugaan, sebab saat itu hati ini udah pasrah dengan segala jawabnya,  akhirnya saya disuruh nembung ke ortunya. Dan diterima.

Yee..... alhamdulillah ...

Sekarang hampir 11 tahun menikah di karuniai anak 5. Peeempuan 4 lakinya 1.di tengah-tengah. Saat ini saya berharap dan memohon pada alloh dan juga mohon doanya bagi para pembaca agar saya bisa mempunyai rumah yang lebih baik, oh ya... sebenarnya udah punya rumah tapi rumah papan yang saya beli waktu itu 7 jutaan, sekarang banyak yang lapuk termakan anai-anai dan dimakan usia.

Mohon doanya ya para pembaca sekalian, dan juga tidak lupa saya doakan apa yang di cita-citakan pembaca juga bisa terkabul. Amiiin...

0 Response to "Aku Ingin Buat Rumah Untuk Istri Dan Anakku"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel