"Ajian Mumpung" Para Buruh Migran

Mas warsito, perkembangan teknologi ternyata membawa dampak yang luar biasa bagi umat manusia, tak terkecuali para pahlawan devisa, khususnya wanita. Melihat diberanda facebook saya  banyak berseliweran timeline-timeline yang mengunggah video smule yang isinya penyanyi-penyanyi karbitan yang ngak mentingin suara. La ... iyo... mosok nyanyi kok "cemplang"(sumbang"). Sebenarnya bukan itu yang menjadikan saya heran. Itu lo.. kok pada joget dan berpakaian yang menurut saya ngak sopan.

Ajian Mumpung.
Mungkin para tkw itu sedang mengunakan ajian mumpung, ya.... mumpung di rantau orang, duit banyak, di negara yang mempunyai aturan bebas. Emmm... apa mereka ngak nyadar bahwa itu cuma sementaa aja, la kalau udah habis kontrak kerja kan akhirnya balik lagi ke kampungnya. Yang sangat berbeda adat dan kebiasaan dari pada negara lain.

Mbok yao nyadar.
Sadar dirilah dan berpikir dulu sebelum bertindak, ditimbang dulu baik buruknya. Media sosial itu ngak bisa kita kendalikan. Sekali kita aploud video yang ngak baik, atau cenderung mengumbar aurot kita apalagi sampai goyang sez**y dengan pakaian minim banget. Trus dishare orang lain. Temenya orang lain ngeshare lagi ke orang lain. Yang bukan temen kita, itu semua udah ngak bakalan bisa kita kendalikan lagi.

Mengunakan Facebok.
Hati-hati memanfaatkan facebook mbak. Lebih baik untuk silaturohim, atau malah bisa juva dimanfaatin untuk bisnis online, bisa bermanfaat dan ngak berakibat kurang baik.

Buruh migran itu ngak lama.
Namanya aja kontrak kerja, pasti ada batas waktunya, monggo di persiapkan , bahwa saat pertama kali kerja di luar negeri berniat mencari duit, untuk modal jika kembali kekampung halaman. Jangan malah terbawa arus kebebasan yang ngak betul.

Ah... sudahlah, mungkin kita beda pendapat, dan saya juga ngak memaksa anda kok. Semua itu pilihan hidup masing-masing.

0 Response to ""Ajian Mumpung" Para Buruh Migran"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel