Bagaimana Ucapan Ketika Lebaran,Hari Raya Idul Fitri?

Bagaimana Ucapan Ketika Lebaran,Hari Raya Idul Fitri?

Satu ucapan lagi yang keliru saat merayakan Idul Fitri, yakni ucapan "Minal 'Aidzin wal Faidzin". Ucapan ini dari segi makna kurang baik. Arti dari ucapan tersebut ialah "Kita kembali dan meraih kemenangan". Ini suatu kalimat yang rancu. Kita akan kembali ke mana? Apa pada ketaatan atau maksiat? Jika mengandung dua makna seperti ini hendaknya ditinggalkan. Karena bisa jadi orang memahami yang dimaksud adalah kita kembali pada maksiat. Artinya, ibadah hanya di bulan Ramadhan saja, setelah itu sah-sah saja untuk maksiat, sah-sah saja untuk tinggalkan shalat dan ibadah wajib lainnya. Akibat ucapan keliru, berujung pada amalan yang keliru.

Usut punya usut, berdasarkan beberapa sumber di jagat maya seperti Wikipedia, mengucapkan kata "Minal 'Aidzin wal Faidzin" di saat hari Idul Fitri maupun Idul Adha merupakan budaya umat Islam di Indonesia. Biarpun berbahasa Arab, ucapan ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, kalimat ini pun tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata per katanya saja. Tidak ada dasar-dasar yang jelas tentang ucapan ini, baik berupa hadits atau lainnya.

Nah sekarang dari sisi islam yang syar'i, manakah ucapan ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Mari kita simak hadits berikut ini.

عن خالد بن معدان قال لقيت واثلة بن الأسفع في يوم عيد، فقلت تقبل الله منا ومنك، فقال نعم، تقبل الله منا ومنك، قال واثلة لقيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم عيد فقلت تقبل الله منا ومنك، قال : نعم، تقبل الله منا ومنك. رواه البيهقي في السنن الكبرى

Dari Khalid bin Ma'dan, dia berkata: "Aku bertemu dengan Watsilah bin Al Asyqa' di Hari Raya, maka aku berkata: Taqobballallohu minna wa minka"Watsilah berkata: "Aku bertemu dengan Rasulallah SAW di Hari Raya, maka aku berkata: Taqobballallohu minna wa minka, maka Rasulallah berkata: Na'am, taqobballallohu minna wa minka"-HR Baihaqi-

Adapun arti dari "Taqobballallohu minna wa minka" adalah "semoga Allah menerima (amal)ku dan (amal)mu".

كَ = "ka" yang berarti "kamu laki-laki"

كِ = "ki" yang berarti "perempuan"

كُمْ = "kum" yang berarti "orang banyak"

Lafal "ka" yang berarti "kamu" di akhir kalimat bisa diganti sesuai dengan orang yang dido'akan: "ka" jika lawan bicara yang dido'akan dengan ucapan ini adalah seorang laki-laki, "ki" jika lawan bicaranya seorang wanita, dan "kum" jika lawan bicara adalah orang banyak.

Berarti berdasarkan hadits Rasulullah SAW ucapan Hari Raya adalah " تَقَبَّلَ الَّلهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ ". Lalu dijawab dengan lafal Na'am ( نَعَم ) diikuti mendo'akan kembali pada yang mendo'akan. " نَعَمْ, تَقَبَّلَ الَّلهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ " Iya, Semoga Allah menerima amalku dan amalmu.

Alhamdulillah, kini kita sudah tahu bagaimana contoh Rasulullah SAW dalam hal ucapan Hari Raya. Kita tahu hadits nya, dan terbukti diamalkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini penting untuk kita ketahui, karena Allah berfirman dalam surah Al Isra' ayat 36:

"Jangan engkau amalkan sesuatu (amalan) yang tidak engkau ketahui ilmunya"

Sedangkan Rasulullah SAW bersabda di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori

"Barang siapa yang beramal dengan amalan yang tidak ada perkaraku atasnya (tidak pernah aku contohkan) maka (dia atau amalannya) ditolak".

Sebagai ummat yang mengakui Rasulullah SAW sebagai panutannya, bukankah sudah seharusnya kita meneladani segala tindak tanduk beliau.

Semoga Allah memberi izin kepada kita kesuksesan dalam beribadah di sisa bulan Ramadhan tahun ini sehingga bisa benar-benar berbahagia di Hari Raya, serta semoga kita bisa bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun depan. Alhamdulillah jaza kumullahu khoiro. Selamat menyambut Idul Fitri. Taqobballallohu minna wa minkum. Semoga Allah menerima amalan kita dan amalan kita.

0 Response to "Bagaimana Ucapan Ketika Lebaran,Hari Raya Idul Fitri?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel